Dradjad: Pasangan Ganjar-Erick Thohir Paling Banyak Digaungkan di PAN

Aspirasi kader PAN akan jadi pertimbangan Zulhas dalam mengambil keputusan.

 

Red: Joko Sadewo

 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Dewan Pakar PAN Dradjad WIbowo mengatakan, pemegang hak suara di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PAN banyak yang menggaungkan nama Ganjar Pranowo sebagai capres dan Erick Thohir sebagai cawapres.

 

"Memang ada yang condong ke nama lain, tapi dua nama itu yang paling banyak disebut,” kata Dradjad menanggapi konstelasi capres-cawapres yang sedang berkembang, Kamis (27/4/2023).

 

Dradjad menjelaskan, menurut AD/ART PAN, keputusan capres-cawapres dibuat dalam rakernas. Dalam Rakernas 2022 PAN memberi mandat sepenuhnya kepada Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, mengenai pengusungan capres-cawapres ini.

 

"Jadi, secara formal, sebelum ada keputusan lain dari Rakernas PAN dan atau belum diumumkan resmi oleh ketum, secara formal PAN belum mengusung capres-cawapres,” ujar Dradjad, yang juga ekonom senior INDEF ini.

 

Namun, secara real politik, menurut dia, jika melihat suara yang berkembang pada saat rapat koordinasi PAN pada 26 Februari 2023 di Semarang, banyak pemegang hak suara Rakernas PAN yang menggaungkan nama Ganjar sebagai capres dan Erick Thohir sebagai cawapres.

 

Aspirasi tersebut, Dradjad melanjutkan, akan menjadi bahan pertimbangan Zulhas. Selain itu, Zulhas juga akan mendiskusikan pengusungan capres-cawapres ini dengan unsur pimpinan PAN yang lain. Termasuk, antara lain dengan Hatta Radjasa, Soetrisno Bachir, dan Dradjad Wibowo.

 

"Tentu saja, sebagaimana sering disampaikan oleh ketum dalam berbagai kesempatan, ketum juga akan mendiskusikan juga dengan Presiden, para ketum parpol yang lain, dan para stakeholders PAN,” katanya.

 

https://news.republika.co.id/berita/rtr8kj318/dradjad-pasangan-ganjarerick-thohir-paling-banyak-digaungkan-di-pan

  • Hits: 269

Profil Dradjad Wibowo Ketua Dewan Pakar DPP Partai Amanat Nasional Periode 2020-2025

 

Kamis, 27 Oktober 2022 21:38 WIB

Penulis: Arif Fajar Nasucha

Editor: Wahyu Gilang Putranto

 

 

TRIBUNNEWS.COM - Dradjad Wibowo saat ini memegang jabatan sebagai Ketua Dewan Pakar DPP Partai Amanat Nasional (PAN) periode 2020-2025.

 

Selain di PAN, Dradjad Hari Wibowo saat ini juga sebagai ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF).

 

Sebelumnya, Dradjad Wibowo juga pernah maju sebagai Calon Ketua Umum PAN 2020-2025 saat dirinya menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina PAN.

 

Saat itu terdapat empat caketum yang bertarung memperebutkan posisi Ketua Umum PAN.

 

Keempatnya yakni Asman Abnur, Mulfachri Harahap, Zulkifli Hasan, dan Dradjad Wibowo.

 

"Sudah ada empat kandidat yang menyatakan akan maju dalam perhelatan kongres. Mereka adalah Asman Abnur, Mulfachri Harahap, Zulkifli Hasan, dan Dradjad Wibowo," kata Saleh, Jumat (7/2/2020), diwartakan Kompas.com.

 

Setelah itu, hasil Kongres V PAN 2020 di Kendari menyatakan Zulkifli Hasan terpilih sebagai Ketua Umum PAN untuk periode 2020-2025.

 

Selang beberapa saat, tepatnya pada Rabu (25/3/2020), Ketua Umum PAN Zulhas mengumumkan kepengurusan baru DPP PAN periode 2020-2025.

 

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, dalam kepengurusan yang baru itu Dradjad Wiboyo menjabat sebagai Ketua Dewan Pakar.

 

 

Profil Dradjad Wibowo

Dr. Ir. Dradjad Hari Wibowo, M.Ec lahir di Surabaya, Jawa Timur pada 20 Mei 1964.

 

Dradjad meraih gelar sarjana di Institut Pertanian Bogor, kemudian meraih gelar Master dan Doktor di universitas yang sama yaitu University of Queensland.

 

Dikutip dari indef.or.id, Dradjad pernah menjabat sebagai Direktur INDEF dan wakil ketua Fraksi PAN priode 2004-2009.

 

Ia juga sempat duduk sebagai Anggota Komisi XI DPR RI periode 2004-2009.

 

Selain itu, Dradjad juga pernah mengemban tugas sebagai Ketua Dewan Informasi Strategis dan Kebijakan Badan Intelejen Negara.

 

Dradjad Wibowo juga merupakan Ketua dan Pendiri Kerjasama Sertifikasi Kehutanan Indonesia atau Indonesian Forestry Certification Cooperation (IFCC).

Standar pengelolaan hutan lestari IFCC didukung oleh PEFC.

Dikutip dari pefc.org, ia juga merupakan Pendiri dan Kepala Ekonom Pembangunan Berkelanjutan Indonesia (SDI) dan Associate Professor di Perbanas Institute.

 

Pada 2000 hingga 2004, Dradjad Wibowo pernah menjadi Direktur Eksekutif Indonesian Eco-labeling Institute (LEI).

 

Dradjad Wibowo juga pernah menjadi anggota/juru bicara delegasi Indonesia dari berbagai organisasi internasional seperti ITTO, FAO dan Asian Forestry Partnership.

 

Berikut riwayat pendidikan dan karier Dradjad Wibowo yang dikutip dari wikipedia.org.

 

Riwayat Pendidikan

 

- Sarjana IPB Bogor

 

- Master University of Queensland

 

- Ph.D University of Queensland

 

Riwayat karier

 

- Direktur Indef Jakarta

 

- Pengajar Keuangan Internasional dan Perbankan

 

- Pasca Sarjana DTIE Perbanas

 

- Komisaris BNI

 

- Direktur Eksekutif LEI

 

- Anggota Komisi XI DPR RI (2004-2009)

 

- Wakil Ketua Fraksi PAN (2004-2009)

 

- Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia

 

- Pendiri Buletin of Indonesia Scuences Technology& Economic

 

- Wakil Presiden Muslim Students

 

- Association of the University of Quessland

 

(Tribunnews.com)

 

 

https://www.tribunnews.com/mata-lokal-memilih/2022/10/27/profil-dradjad-wibowo-ketua-dewan-pakar-dpp-partai-amanat-nasional-periode-2020-2025?page=2


  • Hits: 283

Oknum BRIN Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah, Dradjad: Saya Memilih Memaafkan

Oknum BRIN disarankan perbanyak riset saja.

Red: Joko Sadewo

 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA Ketua Dewan Pakar PAN, Dradjad Wibowo, mengatakan sebagai politisi PAN dan warga Persyarikatan yang juga akademisi, ia  lebih memilih memaafkan Andi Pangerang Hasanuddin. Terlebih AP Hasanuddin sudah akan diproses BRIN sebagai lembaganya.

 

"Dia emosi, kepeleset lidah (atau jari lebih tepatnya). Yang dia tulis sangat buruk isinya. Tapi, dia sdh meminta maaf. Idul Fitri baru saja usai, hemat saya memberi maaf jauh lebih mulia dan lebih sesuai perintah Allah SWT “….wal ‘aafiina ‘aninnaas …” dalam surat Ali Imran ayat 134. Lagi pula yang bersangkutan sudah terkena sanksi sosial melalui medsos dan pemberitaan publik,” kata Dradjad, Selasa (25/4/2023).

 

Diungkapkannya, BRIN sebagai Kementeian/Lembaga tentu sudah menimbang dari semua sisi jika hendak memroses AP Hasanudin melalui sidang etik, jika statusnya ASN.

 

"Silakan saja. Tapi saran saya, tidak usah dikenakan sanksi yang berat. Cukup ditegur, dan diminta berjanji tidak akan membuat komentar buruk lagi. Bukan hanya tentang Muhammadiyah, tapi juga tentang apa saja yang bisa menimbulkan kegaduhan publik. Jadikan ini pembelajaran untuk bersikap lebih bijak di publik.

 

Saran tambahan untuk Andi Pangeran, kata Dradjad, perbanyak riset ilmiah dengan ilmu yang dikuasainya, untuk antara lain menemukan terobosan dalam mengatasi perbedaan tentang visibilitas hilal. Misalnya dengan penggunaan machine learning algorithms seperti yang dibacanya di Scientific Reports tahun 2023 dari www.nature.com.

 

Ada juga teknik Maximally Stable Extremal Regions (MSER) yang Dradjad  baca di Astronomy and Computing Vol 41 tahun 2022. "Tidak usah ikut-ikutan siapapun yang berkata atau bersikap tidak pantas tentang khilafiyah. Saya yakin, insyaa Allah riset dan menulis di jurnal ilmiah akan jauh lebih bermanfaat, dari pada “marah-marah” di Facebook atau sosmed apapun,” papar ekonom dan peneliti INDEF ini.

 

https://news.republika.co.id/berita/rtnspq318/oknum-brin-ancam-bunuh-warga-muhammadiyah-dradjad-saya-memilih-memaafkan

  • Hits: 274

Dradjad Wibowo: Semoga Idul Fitri Menjadikan Kita Hamba-Hamba Bertakwa

Red: Agung SasongkoJumat 21 Apr 2023 20:20 WIB

 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom Senior INDEF, Dradjad Wibowo berharap Hari Raya Idul Fitri benar-benar menjadikan umat Islam hamba-hamba yang bertakwa. Dengan takwa itu, bersama-sama memperbaiki bangsa dan negara yang kita cintai.

 

https://tv.republika.co.id/berita/rtgkt6313/dradjad-wibowo-semoga-idul-fitri-menjadikan-kita-hambahamba-bertakwa


  • Hits: 279

Presiden Ungkap Isi Pertemuan dengan Megawati, Bahas Koalisi hingga Capres

Presiden Jokowi mengungkapkan, persiapan pemilu dan penentuan capres diperbincangkan saat makan siang dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, akhir pekan lalu.

 

Oleh CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO, WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN

20 Maret 2023 17:07 WIB

 

JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo akhirnya angkat bicara terkait pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri pada akhir pekan kemarin. Sejumlah hal disebut dibahas dalam pertemuan itu, termasuk persiapan Pemilu 2024 dan juga calon presiden.

 

Seperti diketahui, Presiden Jokowi bertemu dengan Megawati Soekarnoputri di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (18/3/2023). Hadir pula pada kesempatan tersebut Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto.

 

Saat ditanya mengenai agenda pertemuannya dengan Megawati sesuai menghadiri penghargaan penanganan Covid-19 di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (20/3/2023), Presiden Jokowi menjawab, ”Makan siang”.

 

Ketika ditanya lebih lanjut mengenai apakah ada pembahasan soal pemilihan umum (pemilu), Presiden Jokowi memastikan ada pembicaraan soal itu. Adapun pertanyaan mengenai apakah juga ada pembicaraan terkait koalisi dan calon presiden (capres) dijawab oleh Presiden Jokowi dengan, ”Ya, itu kira-kiranya.”

 

Sehubungan pertanyaan mengenai apa saja pembicaraan tersebut, Presiden Jokowi sambil tersenyum menjawab mengenai kontestasi politik tahun 2024. ”Ya, mesti ada dong,” jawab singkat mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut ketika dikejar pertanyaan mengenai apakah ada hal yang dibahas khusus dalam pertemuan dengan Megawati.

 

Saat awak media bertanya mengenai calon presiden, Presiden Jokowi kembali menjawab singkat, ”Calonnya tanya Bu Mega.”

 

(Hal) yang jelas, saya memberikan pandangan-pandangan, dari angka-angka yang kita miliki, dan dari data yang kita miliki.

 

Jawaban itu memancing pertanyaan berikutnya, yakni apakah artinya calon presiden nantinya berasal dari PDI-P. Berkenaan dengan hal tersebut, Presiden Jokowi menuturkan, ”(Hal) yang jelas, saya memberikan pandangan-pandangan, dari angka-angka yang kami miliki, dan dari data yang kami miliki.”

 

Sebelumnya, melalui rilis media, Sabtu (18/3/2023), Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menuturkan, antara lain, pertemuan Jokowi dan Megawati membahas berbagai persoalan bangsa. ”Termasuk membangun kesepahaman terhadap arah masa depan serta berbagai agenda strategis terkait kebijakan luar negeri menghadapi berbagai tantangan geopolitik,” katanya.

 

Selain itu juga upaya mendorong penguasaan ilmu pengetahuan, riset, dan inovasi, termasuk mewujudkan kedaulatan pangan sebagai jalan Indonesia berdikari atau berdiri di atas kaki sendiri. ”Dalam pertemuan tersebut tentu saja dibahas berbagai hal penting terkait dengan pelaksanaan Pemilu 2024,” kata Hasto.

 

Ganjar dan Puan

Hingga enam bulan jelang pembukaan pendaftaran capres-cawapres, PDI-P belum juga menetapkan kandidat yang akan diusung pada Pilpres 2024. Padahal, menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin, capres dari PDI-P akan menentukan nasib koalisi lainnya.

 

Saat ini, menurut Ujang, tersisa dua calon yang kuat dari PDI-P, yakni Ketua DPR Puan Maharani dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Keduanya sama-sama kader internal PDI-P dan memiliki strategi pemenangan yang berbeda.

 

”Kedua nama itu yang kemungkinan akan dipilih Megawati. Namanya sudah ada, tinggal menunggu waktu yang tepat untuk diumumkan. Selain itu, dukungan Jokowi dalam penentuan bakal capres-cawapres juga berperan penting dalam penggabungan koalisi,” tuturnya.

 

Ujang memperkirakan, PDI-P akan mengumumkan nama bakal capres-cawapres pada 1 Juni 2023. Pasalnya, 1 Juni merupakan hari lahir Pancasila yang dekat dengan figur Proklamator RI Soekarno, ayah Megawati. Kemungkinan lain adalah, nama capres PDI-P diumumkan mendekati masa pendaftaran capres-cawapres yang akan dimulai pada September 2023.

 

Sementara itu, sampai saat ini, peta politik koalisi masih sangat cair. Ketua Dewan Pakar Partai Amanat Nasional (PAN) Dradjad Wibowo mengatakan, peluang partainya berkoalisi dengan PDI-P masih terbuka. Peluang itu, bahkan, juga masih terbuka bagi parpol anggota Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) lainnya.

 

”Hal yang jelas, sikap akan ditentukan tergantung pada figur calon presiden-wakil presiden dari PDI-P,” ujar Dradjad saat dihubungi di Jakarta, Senin.

 

Dradjad juga menyinggung relasi partainya dengan Megawati dan Puan masih sangat baik. Karena itu, dialog antarpartai masih terbuka lebar dan sangat cair.

 

”PDI-P memang bisa mencalonkan pasangan capres-cawapres sendiri. Namun, untuk menang dalam pemilu tidak bisa hanya sendiri,” ujarnya.

 

Ujang mengingatkan, penggabungan koalisi dapat terwujud apabila capres dari PDI-P memiliki kepentingan yang sama dengan partai lain. Jika PDI-P mencalonkan Ganjar, misalnya, kemungkinan besar akan ada parpol lain yang akan merapat untuk berkoalisi. Ini karena nama Ganjar juga termasuk dalam daftar bakal capres dari partai lain.

 

Editor:

ANITA YOSSIHARA

https://www.kompas.id/baca/polhuk/2023/03/20/presiden-ungkap-isi-pertemuan-dengan-megawati-bahas-koalisi-hingga-capres

  • Hits: 355

Page 65 of 77

About SDI


Sustainable development is defined as “development that meets the current need without reducing the capability of the next generation to meet their need (UNCED, 1992)

Partner

Contact Us

Komplek Kehutanan Rasamala
Jl.Rasamala No.68A
Ciomas,Bogor Jawa Barat 16610

Telp : 0251-7104521 
Fax  : 0251-8630478
Email: sdi@sdi.or.id