Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Prabowo Dinilai Perlu "Batu Loncatan"

Kompas.com - 10/09/2024, 19:05 WIB

Dian Erika Nugraheny, Yoga Sukmana

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom senior dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Drajad Wibowo mengatakan, pemerintahan Prabowo Subianto perlu batu loncatan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.

Batu loncatan itu menurutnya berupa pertumbuhan ekonomi sebesar 5,7 persen ke atas yang harus dicapai pada 2025.

Drajad menyebut untuk mencapai angka 8 persen diperlukan awalan yang baik sehingga pertumbuhan ekonomi terus bergerak naik.

"Pertumbuhan tahun 2025 itu kita harus bisa start antara 5,7 persen ke atas. Supaya kita punya batu loncatan untuk naik ke 6 persen dan lebih tinggi lagi," ujar Drajad saat ditemui Kompas.com, di Palmerah Selatan, Jakarta, Selasa (10/9/2024).

"Kalau tahun 2025 nanti kita stuck (stagnan) di 5 persen, apalagi turun, ya sudah lupakan saja (pertumbuhan 8 persen). Karena batu loncatannya tidak ada. Kan perlu batu loncatan. Tidak bisa langsung," kata dia.

Drajad menegaskan pertumbuhan sebesar 5,7 persen perlu direalisasikan oleh Prabowo dan jajarannya. Sebab jika tidak bisa mengejar momentum itu, target pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat akan sulit dicapai.

Salah satu caranya, lanjut Drajad, yakni dengan melakukan perubahan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang rancangannya sudah disepakati.

"Target (pertumbuhan ekonomi) yang sekarang kan di APBN relatif rendah. Ya mudah-mudahan sih saya berharap nanti pak Prabowo akan melakukan APBN perubahan," katanya.

"Di dalam APBN perubahan itu target pertumbuhan ditinggikan dan belanja negara disesuaikan dengan pertumbuhan yang lebih tinggi. Kalau sekarang kan ya, karena Menteri Keuangan (Menkeu)-nya bukan Menkeu Pak Prabowo kan. Ya kita ya wajarlah kita kompromi," jelas Drajad.

Meski begitu, Drajad juga mengingatkan ada berbagai hal yang perlu diwaspadai bisa menggagalkan target pertumbuhan ekonomi 8 persen.

Antara lain menurunnya kelas menengah, penyesuaian suku bunga oleh Amerika Serikat (AS), target penerimaan negara yang belum maksimal hingga faktor situasi geopolitik.

Sehingga Drajad menyarankan pada tahun pertama pemerintahannya, Prabowo dan jajaran menteri-menteri ekonomi bekerja secara spartan.

"Di tahun pertama, Pak Prabowo harus spartan. Enggak bisa relatif santai-santai. Tidak bisa. Karena kalau enggak ya janji makan siang, janji pembagunan perumahan ya nanti orang akan mempertanyakan," kata Drajad.

"Kalau engga bisa start di angka segitu (pertumbuhan 5,7 persen) ya berat, naiknya nanti berat," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, Presiden terpilih Prabowo Subianto meyakini bisa mewujudkan pertumbuhan ekonomi sampai 8 persen pada usia 2 sampai 3 tahun pemerintahannya kelak.

Menurut Prabowo, ia sudah berbicara dengan para pakar dan mempelajari sejumlah hal agar target itu bisa terlaksana.

"Saya sangat yakin. Saya sudah dialog dengan para pakar. Saya mempelajari angka-angkanya. Saya sangat yakin kami akan dengan sangat mudah meraih pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen, dan saya akan berusaha keras melampauinya," kata Prabowo dalam dialog di ajang Forum Ekonomi Qatar di Doha, Qatar pada 16 Mei 2024.

"Saya memperkirakan itu terjadi dalam 2 sampai 3 tahun," sambung Prabowo.

Prabowo mengatakan, fokus pertamanya dalam pemerintahannya kelak adalah soal ketersediaan bahan pangan buat masyarakat. Setelah itu, kata Prabowo, pemerintah akan fokus kepada ketahanan dan swasembada energi.

https://money.kompas.com/read/2024/09/10/190500126/kejar-pertumbuhan-ekonomi-8-persen-prabowo-dinilai-perlu-batu-loncatan

  • Hits: 20

About SDI


Sustainable development is defined as “development that meets the current need without reducing the capability of the next generation to meet their need (UNCED, 1992)

Partner

Contact Us

Komplek Kehutanan Rasamala
Jl.Rasamala No.68A
Ciomas,Bogor Jawa Barat 16610

Telp : 0251-7104521 
Fax  : 0251-8630478
Email: sdi@sdi.or.id