APBN Tahun Pertama Prabowo Rp 3.600 T, Dinilai Masih Kurang Rp 300 T

Shafira Cendra Arini - detikFinance

Rabu, 09 Okt 2024 13:55 WIB

Jakarta - APBN 2025 telah ditetapkan sebesar Rp 3.600 triliun. Namun, nilai APBN di awal tahun Prabowo-Gibran menjabat ini dinilai masih kurang Rp 300 triliun.

Menurut Ekonom Senior sekaligus Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo Dradjad Wibowo pemerintahan Prabowo-Gibran membutuhkan anggaran besar untuk mendukung banyak program, termasuk menggenjot pertumbuhan.

Dradjad mengatakan perlu anggaran lebih besar untuk menggeber pertumbuhan ekonomi hingga mencapai 5,8-5,9% tahun depan. Dengan demikian, pemerintah punya batu loncatan untuk bisa mencapai pertumbuhan 8%.

"Bahkan untuk tahun 2025 kita itu masih kekurangan sebenarnya. Yang disiapkan oleh Kementerian Keuangan sekarang itu kan untuk belanja negara sekitar Rp 3.600 triliun. Itu hitungan kami kalau untuk ngejar 8% nanti suatu saat, itu nggak cukup," kata Dradjad, dalam forum diskusi di Le Meridien Hotel, Jakarta, Rabu (9/10/2024).

Sebagai informasi, di APBN 2025 tercatat anggaran belanja negara sebesar Rp 3.621,3 triliun. Namun, menurut Dradjad, nilai sebesar itu masih kurang.

"Kekurangannya berapa? Itu masih kurang Rp 300 triliun. Terus bagaimana kita bisa dapat duit Rp 300 triliun? Sementara APBN 2025 itu 45% dari pendapatan negara itu habis untuk debt service (pembiayaan utang)," ujarnya.

Drajad menambahkan salah satu solusinya ialah melalui Badan Penerimaan Negara (BPN). BPN diharapkan dapat meningkatkan penerimaan negara.

Di sisi lain, BPN mengusung tiga unsur transformasi. Pertama, transformasi kelembagaan dengan membangun strukturnya.

Kedua, transformasi teknologi salah satunya dengan mengurangi face to face meeting antara tax payers dengan pekerjaan pajak. Lalu

ketiga, transformasi kultur. Menurutnya, hal Ini yang paling sulit dilakukan. Meski begitu, menurutnya teknologi bisa menjadi solusi transformasi kultur ini.

"Sebagian besar memang bertanya. Apa dengan BPN itu sudah otomatis akan naik? Tidak. Tapi kita harus lakukan itu sebagai trigger untuk memicu buat transformasinya," ujar Dradjad.

https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-7579535/apbn-tahun-pertama-prabowo-rp-3-600-t-dinilai-masih-kurang-rp-300-t

  • Hits: 23

About SDI


Sustainable development is defined as “development that meets the current need without reducing the capability of the next generation to meet their need (UNCED, 1992)

Partner

Contact Us

Komplek Kehutanan Rasamala
Jl.Rasamala No.68A
Ciomas,Bogor Jawa Barat 16610

Telp : 0251-7104521 
Fax  : 0251-8630478
Email: sdi@sdi.or.id