Isi Kuliah Umum di UNUD Bali, Ekonom INDEF Paparkan Pentingnya Hilirisasi
Erwin Dariyanto - detikEdu
Rabu, 04 Sep 2024 21:21 WIB
Jakarta - Ekonom senior Institute for Development of Economic and Finance (INDEF) Dradjad Wibowo menyebut pentingnya hilirisasi untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian Indonesia. Apabila tidak dilakukan hilirisasi maka potensi hilangnya pendapatan negara dari masyarakat sangat besar.
Dradjad mencontohkan hasil hilirisasi kayu lapis sangat besar, namun karena tidak diiringi dengan usaha menjaga kelestarian akhirnya industrinya hilang. Begitu juga di sektor Minyak dan Gas.
"Saya sudah tunjukkan hilirisasi kayu lapis itu hasilnya sangat besar sekali tapi karena kita tidak menjaga kelestarian akhirnya ambles industri-nya. Saya juga sudah tunjukkan migas kita tidak melakukan hilirisasi, kita kehilangan potensi ekonomi besar sekali. Bukan hanya dulu tapi sekarang. Efeknya kan industri tekstil kita ikut jadi korban karena kita tidak punya industri PET (polyethylene terephthalate)," kata Dradjad saat mengisi kuliah umum di Fakultas Pertanian Universitas Udayana Bali, hari ini Rabu (4/9/2024).
Di sektor pertanian penting juga dilakukan hilirisasi atau proses pengolahan bahan baku mentah menjadi barang jadi sehingga memiliki nilai tambah lebih tinggi. Pertanian berasal dari sumber daya yang terbarukan, sehingga Indonesia tidak bisa mengulangi kesalahan yang terjadi pada industri kayu lapis.
"Kita harus belajar dari industri bubur kertas, memenuhi syarat kelestarian yang bukan hanya syarat kelestarian Indonesia saja, tapi syarat kelestarian yang diakui pasar global," kata Dradjad yang juga ketua sekaligus pendiri Indonesia Forestry Certification Cooperation (IFCC) ini.
Lektor Kepala di Perbanas Institute ini mengatakan hilirisasi pada sektor pertanian harus memenuhi tiga prinsip kelestarian yaitu lestari produksi, lestari sosial serta lestari ekologi atau lingkungan.
Lestari produksi kata Dradjad dilihat dari sisi ekonominya sementara lestari sosial harus melibatkan masyarakat adat, lokal, tak ada eksploitasi pekerja, tidak ada diskriminasi gender."Kemudian lestari ekologi, jangan sampai terjadi kerusakan lingkungan, tidak merusak hutan serta alam," kata dia.
Sementara khusus untuk Bali, kata Dradjad memiliki komoditas ikan, jeruk, kopi, kayu juga ukir-ukiran yang harus dijaga kelestariannya. Dia mengingatkan agar kita tidak melihat menjaga kelestarian sebagai biaya sebab sudah terbukti bahwa kelestarian adalah sumber pertumbuhan.
Bali, lanjut Dradjad sangat krusial karena tergantung dengan turis. Turis perlu air, kalau Bali tidak menjaga kelestarian air lama-lama orang jadi tidak mau ke Bali karena kurang air.
"Belum lagi air untuk kebutuhan penduduk. Kelestarian air harus dijaga di Bali. Turis sebagian datang ke Bali karena alam, karena mereka suka sawah yang cantik, lihat pantainya yang bagus dan lain sebagainya. Kalau itu tidak dijaga, turis akan kabur. Kelestarian menjadi sumber bagi pertumbuhan," kata Dradjad.
- Hits: 74