Saat Yang Menentukan Bagi Penanggulangan Wabah Virus Korona

Saat Yang Menentukan Bagi Penanggulangan Wabah Virus Korona.

Dradjad H. Wibowo

Ekonom, mantan Ketua DISK - BIN


Dengan perkembangan jumlah kasus coronavirus saat ini, saya rasa Indonesia memasuki tahap yang sangat menentukan. Dengan langkah pembatasan yang tepat, kita berpeluang menekan penyebaran virus seperti Korea Selatan. Tapi jika lalai, risiko Indonesia mengalami seperti China, Italia dan Iran bisa membesar.

Salah satu faktor yang membuat virus ini menyebar luar biasa adalah kelalaian, baik dari pihak berwenang maupun masyarakat umum. Apalagi dibumbui asumsi tanpa bukti ilmiah, bahwa tindakan tertentu bisa mencegah virus dan sebagainya.

Kita diuntungkan oleh tinggi dan lamanya paparan sinar matahari. Tapi itu bukan berarti Indonesia terlindungi dari risiko wabah. Apalagi ada beberapa faktor risiko seperti kebiasaan berjabat tangan dan cipika-cipiki. Selain itu, banyak aktifitas masyarakat dengan hadirin yang besar, seperti aktifitas belajar di sekolah dan kampus, resepsi pernikahan, ritual agama dan pertemuan politik. Masih banyak faktor risiko epidemiologis yang lain.

Di sisi lain, harus diakui sumber daya kesehatan kita sangat terbatas. Dana APBN kurang untuk melakukan tes daam jumlah masif. Jumlah ruang isolasi di rumah sakit juga terbatas. Sengaja tidak saya sebutkan angkanya.

Jadi, langkah pembatasan penyebaran virus amat sangat krusial bagi Indonesia. Karena itu sebaiknya pemerintah pusat segera mengumumkan  tindakan Social Distancing Measures (SDMs) dan pembatasan yang efektif dan terukur. Mulai dari yang ringan seperti berjabat tangan dan cipika cipiki, hingga memerintahkan kampus hanya kuliah online, menutup tempat keramaian tertentu dan sebagainya.

Tentu langkah ini difokuskan di daerah berisiko tinggi. Secara privat saya pernah mengusulkan hal ini ke beberapa anggota kabinet. Ini di luar langkah kesehatan publik seperti penyemprotan disinfektan, termasuk di pesawat dan alat transportasi publik lain.

Kita juga perlu antisipasi, mungkin di beberapa daerah, tahapan pilkada 2020 perlu diundur. Pendaftaran pilkada biasanya sudah melibatkan banyak hadirin, apalagi kampanyenya. KPU perlu diajak bicara soal ini.

Dan yang sangat penting adalah kampanye publik yang masif baik di TV dan media maupun medsos. Misalnya tentang etika batuk dan bersin, mencuci tangan dan lain-lain.

Jangan lagi buang energi untuk bercaci maki politik, apalagi oleh buzzers. Malah menambah dosa. Virus korona ini tidak peduli politik. Tidak peduli apakah kita mendukung atau berseberangan dengan Presiden Jokowi, Gubernur Anies Baswedan atau pak Ahok. Jadi sebaiknya kita berkontribusi positif untuk membatasi penyebaran virus.

Artikel ini dimuat pada :

https://m.republika.co.id/berita/q764vd318/dradjad-corona-tak-peduli-pendukung-jokowi-anies-ahok

  • Hits: 1087

About SDI


Sustainable development is defined as “development that meets the current need without reducing the capability of the next generation to meet their need (UNCED, 1992)

Partner

Contact Us

Komplek Kehutanan Rasamala
Jl.Rasamala No.68A
Ciomas,Bogor Jawa Barat 16610

Telp : 0251-7104521 
Fax  : 0251-8630478
Email: sdi@sdi.or.id