TKN Prabowo Pastikan Pembangunan IKN Tetap Jalan: Ada Gibran Anak Jokowi
Reporter: Adil Al Hasan
Editor: Agung Sedayu
Sabtu, 8 Juni 2024 08:15 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tim Kampanye Nasional atau TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menyebut dirinya tak mengindahkan isu soal maju-mundur melanjutkan proyek Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara usai Kepala Otorita IKN Bambang Susantono dan wakilnya Dhony Rahajoe mundur dari jabatannya. Dia menyebut Prabowo-Gibran akan melanjutkan proyek ambisius warisan Presiden Joko Widodo atau Jokowi itu.
“Presiden Terpilih Prabowo berkomitmen penuh melanjutkan pembangunan IKN. Tidak produktif jika kebanyakan meng-counter gosip” kata Anggota Dewan Pakar TKN, Drajad Wibowo, saat dihubungi pada Jumat, 7 Juni 2024.
Drajad menyebut komitmen Prabowo-Gibran bukan tanpa alasan. IKN, kata dia, merupakan perintah Undang-Undang yang mesti dikerjakan.
Selain itu, Gibran yang juga putra sulung Presiden Jokowi juga turut mendorong komitmen itu. “Wapres-nya kan Mas Gibran, sementara IKN itu salah satu legasi terbesar Presiden Jokowi,” kata dia.
Usai sejoli itu mundur pada Senin, 3 Juni kemarin, Presiden Jokowi menunjuk Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono sebagai pelaksana tugas Kepala Otorita IKN serta Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang Raja Juli Antoni sebagai Plt Wakil Kepala Otorita IKN.
Apindo Khawatir
Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo khawatir dengan nasib pembangunan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara. Kekhawatiran para pengusaha dan investor itu muncul setelah Kepala Otorita IKN Bambang Susantono dan wakilnya Dhony Rahajoe mundur dari jabatannya untuk memimpin proyek ambisius Presiden Joko Widodo atau Jokowi itu.
“Kami khawatir keduanya (Basuki dan Raja Juli) tidak bisa memiliki cukup waktu, fokus, energi, dan sumber daya lain yang dibutuhkan untuk memimpin Otorita IKN secara efisien,” kata Ketua Umum Apindo Shinta Widjaja Kamdani seperti dikutip Koran Tempo edisi Rabu, 5 Juni 2024.
Kekhawatiran Shinta bukan tanpa alasan. Dia menyebut Basuki dan Raja Juli akan sulit memimpin Otorita IKN sekaligus mengemban jabatan di kementerian, terlebih dalam urusan menjaga hubungan dengan investor.
Shinta menyebut ada tiga persoalan yang menjadi sorotan bagi para pengusaha dan investor. Tiga soal itu meliputi kepastian keberlangsungan proyek, status dan hak milik pengelolaan lahan, dan relokasi dan populasi di IKN.
Sementara itu, sosiolog perkotaan dari Nanyang Technological University, Singapura, Sulfikar Amir, mengatakan mundurnya Bambang dan Dhony hanya dua bulan sebelum acara perayaan HUT ke-79 RI di IKN akan berdampak pada kepercayaan investor, khususnya yang berasal dari luar negeri. Latar belakang Bambang sebagai ahli tata kota juga menimbulkan persepsi ihwa adanya hal melenceng dari prinsip profesionalisme yang dia pegang.
“Mundurnya Bambang akan membuat investor bertanya-tanya dan menilai bahwa ada yang tidak beres dalam pengejaan proyek ini,” kata Sulfikar.
Sementara itu, Basuki mengatakan dirinya bersama Raja Juli akan fokus menyelesaikan persoalan lahan dan investasi di IKN. Basuki menyebut status tanah di IKN akan segera diputuskan. Kejelasan status tanah dana dipercepat untuk memberikan kepastian kepada investor.
“Apakah dijual, disewa, atau KPBU. Kami ingin mempercepat itu,” kata Basuki di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, 3 Juni kemarin.
Selain itu, Basuki menyebut tugasnya sebagai Plt Kepala Otorita IKN masih sama seperti tugas Bambang sebelumnya. Pelaksanaan pembangunan IKN akan tetap merujuk pada desain hasil sayembara.
- Hits: 147