Menguat, Sinyal PKB Merapat ke Koalisi Prabowo-Gibran
Kepastian sikap PKB diperkirakan terlihat setelah ada putusan Mahkamah Konstitusi atas sengketa hasil Pilpres 2024.
Oleh: NIKOLAUS HARBOWO
7 April 2024 13:54 WIB
JAKARTA, KOMPAS — Koalisi Indonesia Maju menyambut dengan tangan terbuka jika Partai Kebangkitan Bangsa pada akhirnya bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Sikap PKB ini disebut baru akan bisa dipastikan setelah ada putusan Mahkamah Konstitusi atas sengketa hasil Pemilihan Presiden 2024.
Terlepas dari itu, Koalisi Indonesia Maju (KIM) mengapresiasi kelihaian Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Sebab, Muhaimin telah meraih banyak keuntungan di Pemilu 2024.
Keuntungan dimaksud mulai menjadi calon wakil presiden, menaikkan jumlah suara PKB dengan signifikan, hingga mendapatkan jatah kursi menteri jika positif bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Dave Laksono saat dihubungi di Jakarta, Minggu (7/4/2024), mengatakan, pemerintahan yang kuat membutuhkan koalisi yang cukup solid agar dapat menjalankan roda pemerintahan dengan baik.
Namun, terkait dengan sikap PKB ke depan, menurut Dave, itu baru bisa dilihat setelah putusan Mahkamah Konstitusi atas sengketa Pemilihan Presiden 2024.
”Komunikasi dengan semua partai mana pun tidak pernah berhenti. Ada di berbagai macam level. Namun, (kepastian partai tersebut akan bergabung atau tidak dengan pemerintahan Prabowo-Gibran), kita baru bisa dilihat pasca-putusan MK nanti,” ujar Dave.
Jika merunut pada jadwal, para hakim MK akan membacakan putusannya terhadap sengketa hasil pilpres yang diajukan oleh pasangan calon nomor urut 1 (Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar) dan nomor urut 3 (Ganjar Pranowo-Mahfud MD) pada Senin (22/4/2024).
Komunikasi dengan semua partai mana pun tidak pernah berhenti. Ada di berbagai macam level.
Ketua Dewan Pakar Partai Amanat Nasional (PAN) Dradjad Wibowo sependapat dengan Dave. Masalah bergabungnya parpol lain ke KIM nanti pada waktunya akan diputuskan oleh Prabowo, Gibran, dan para ketua umum partai di KIM.
Namun, kata Dradjad, jika positif PKB bergabung ke KIM, segenap parpol koalisi akan menyambutnya dengan tangan terbuka. Ia bahkan menyebut, momentum ini sebagai bergabungnya kembali teman lama ke KIM.
”Sebagai Ketua Dewan Pakar PAN, saya mengucapkan ahlan wa sahlan (selamat datang) ke Gus Imin (Muhaimin) dan PKB,” tutur Dradjad.
Untuk diketahui, beberapa bulan sebelum Pilpres 2024, PKB memutuskan mundur dari KIM. Salah satu alasannya ialah tidak kunjung disepakatinya Muhaimin untuk maju sebagai cawapres dari Prabowo.
Menurut Dradjad, bergabungnya parpol pendukung paslon nomor urut 1 dan atau 3 nanti akan memperkuat KIM di DPR. Dengan begitu, implementasi visi, misi, dan program Prabowo-Gibran akan lebih lancar lagi ke depan.
Sebagai kawan lama, Dradjad mengakui kelihaian ilmu silat Muhaimin. Muhaimin bisa menjadi cawapres, yang kemudian terbukti meningkatkan jumlah suara dan kursi PKB dengan signifikan.
Lalu, jika bergabung kembali ke KIM nanti, PKB tentu akan mendapat porsi di kabinet Prabowo-Gibran. ”Namun, jangan banyak-banyak ya Gus, biar tidak kena slepet, ha-ha-ha,” kelakarnya.
Dradjad enggan mengungkapkan apakah Prabowo dan Muhaimin sudah bertemu atau kapan pertemuan Prabowo dan Muhaimin bakal terwujud. ”No comment (tidak ada komentar). Tunggu selesai keputusan MK,” tegasnya.
Sinyal merapatnya PKB ke KIM ini terbaca dari pernyataan Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid di DPP PKB, Jakarta, Sabtu (6/4/2024). Ia mengungkapkan bahwa hubungan Muhaimin dengan Prabowo sampai detik ini tidak ada masalah.
Jazilul justru menegaskan bahwa ada banyak kesamaan antara visi PKB dan Gerindra. Apalagi, PKB juga tidak punya pengalaman sebagai oposisi.
Tak hanya PKB, ada sinyal pula Partai Nasdem bakal ikut merapat ke KIM. Ini terbaca dari hasil pertemuan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh dan Prabowo beberapa waktu lalu di Nasdem Tower, Jakarta.
Dalam pertemuan itu, Prabowo menawarkan Nasdem untuk bergabung dalam pemerintahan yang dipimpinnya mulai Oktober mendatang. Atas tawaran itu, Surya Paloh belum memutuskan.
Belakangan, mulai muncul wacana pertemuan antara Prabowo dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri. PDI-P merupakan salah satu partai pengusung Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024.
Komunikasi di antara dua partai tersebut diklaim oleh Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, Kamis (4/4/2024), berjalan dengan baik karena sejatinya tidak ada masalah pribadi antara Prabowo dan Megawati.
Oleh karena itu, Dasco meyakini, pertemuan keduanya akan segera terlaksana dalam waktu dekat. Atau bisa saja hal itu diawali dengan pertemuan antara Prabowo dan putri Megawati yang juga Ketua DPP PDI-P Puan Maharani.
Puan menyambut baik rencana pertemuan antara Prabowo dan Megawati. Menurut Puan, komunikasi perlu dibangun dengan pihak mana pun. ”Insya Allah selalu akan dilakukan silaturahmi dengan siapa pun. Insya Allah (setelah Lebaran),” ujar Puan.
Editor:
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
https://www.kompas.id/baca/polhuk/2024/04/07/menguat-sinyal-pkb-merapat-ke-koalisi-prabowo-gibran
- Hits: 135