Situasi Ekonomi Rentan Resesi, Dewan Pakar TKN Minta Pendukung Prabowo-Gibran Tak Euforia Kemenangan

Minggu, 18 Februari 2024 11:21 WIB

Editor: Rita Noor Shobah

TRIBUNKALTIM.CO - Situasi ekonomi rentan resesi, Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran minta pendukung paslon 02 tak euforia kemenangan secara berlebihan.

Tantangan ekonomi akan makin sulit, hal ini juga bisa terjadi di Indonesia.

Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran yang juga ekonom senior Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Dradjad H Wibowo mengatakan situasi perekonomian global yang menantang juga bisa merembet ke Indonesia.

Oleh karena itu Dradjad Wibowo mengingatkan agar pendukung Prabowo-Gibran jangan merayakan euforia kemenangan dengan berlebihan.

Apalagi hasil resmi dari KPU juga belum diumumkan, bahkan rekapitulasi suara masih berjalan.

Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dalam sejumlah quick count dan penghitungan sementara real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam Pemilu Presiden 2024.

Meski demikian, para pendukung pasangan ini, apalagi Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, diminta tak larut dalam euforia kemenangan.

Situasi perekonomian global yang menantang, menjadi sebab.

Hanya soal waktu bagi dampak situasi ini merembet ke Indonesia.

"Jangan euforia karena tantangan ekonomi sudah ada sinyal-sinyalnya," kata ekonom senior Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Dradjad H Wibowo, dalam perbincangan dengan Kompas.com, Sabtu (17/2/2024).

Dradjad menyebutkan, setidaknya lima negara perekonomian utama dunia kini menghadapi atau setidaknya berisiko mengalami resesi secara teknikal (technical recession).

Kelima negara itu adalah Jepang, Inggris, China, Amerika Serikat, dan Jerman.

Resesi secara teknikal adalah istilah ekonomi untuk kondisi ketika pertumbuhan ekonomi suatu negara mengalami kontraksi alias penurunan dalam dua kuartal berturut-turut.

Tecnical recession merupakan salah satu pertanda kuat atas risiko terjadinya resesi.

Jepang dan Inggris sudah mengalami technical recession pada saat tulisan ini dibuat.

Adapun China, Amerika Serikat, dan Jerman, dalam situasi yang mewaspadai kondisi tersebut terjadi.

"Memang situasi global tidak cerah. Banyak mendung dan kelihatan bakal hujan deras. Kita harus waspada," ujar Ketua Pembina Sustainable Development Indonesia (SDI) ini memberikan analogi untuk situasi perekonomian global.

Bagi Indonesia, lanjut Dradjad, dampak dari situasi global ini memang tidak seketika.

Biasanya, kata Dradjad, dampak tersebut akan berjeda waktu satu hingga dua kuartal.

Menurut dia, ancaman dampak tersebut nyata bagi Indonesia.

"Artinya, pelantikan presiden-wakil presiden (pada Oktober 2024) terjadi saat situasi ekonomi tidak menguntungkan Indonesia," tegas Dradjad yang juga adalah anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran.

Strategi Prabowo-Gibran

Terkait situasi ini, kata Dradjad, pertanyaan yang kemudian sering muncul adalah soal strategi yang hendak dipakai oleh pasangan Prabowo-Gibran kelak.

"Orang akan bicara, kita akan pakai rem atau pakai gas?" ujar Dradjad, lagi-lagi memakai analogi.

Atas pertanyaan itu, Dradjad mengatakan strategi Prabowo-Gibran adalah menaikkan tekanan injakan pedal gas.

"Gas akan kita naikkan, pakai stimulus Keynesian," sebut Ketua Dewan Pakar Partai Amanat Nasional ini.

Catatannya, ungkap Dradjad, stimulus Keynesian yang sekarang dijalankan dibiayai dari utang. Ini, kata dia, efeknya tidak bagus bagi Indonesia.

"Karenanya, krusial bagi Indonesia untuk mencari sumber pendanaan baru dan sebaiknya itu dimulai dari sekarang," tegas Dradjad. (*)

https://kaltim.tribunnews.com/2024/02/18/situasi-ekonomi-rentan-resesi-dewan-pakar-tkn-minta-pendukung-prabowo-gibran-tak-euforia-kemenangan?page=2

  • Hits: 156

About SDI


Sustainable development is defined as “development that meets the current need without reducing the capability of the next generation to meet their need (UNCED, 1992)

Partner

Contact Us

Komplek Kehutanan Rasamala
Jl.Rasamala No.68A
Ciomas,Bogor Jawa Barat 16610

Telp : 0251-7104521 
Fax  : 0251-8630478
Email: sdi@sdi.or.id