Prabowo Bakal Cegah Lahan Bekas Tambang Jadi Kota Hantu
Tak mau seperti yang terjadi di Australia
25 Jan 24 | 15:56
Verified: Trio Hamdani
Jakarta, IDN Times - Calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berkomitmen mencegah lahan-lahan tambang berakhir menjadi kota hantu.
Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Dradjad Wibowo, menyinggung dampak ekstraksi sumber daya alam, khususnya tambang. Tak jarang, kota-kota tambang menjadi telantar dan tidak berkelanjutan seperti yang terjadi di Australia.
“Tentu kita tidak pengin kota-kota tambang kita akan seperti di Australia, akhirnya menjadi kota mati, kota hantu, yang akhirnya jadi tempat bikin film horor. Kita gak mau, kan film horor sering pakai setting kota-kota tambang yang mati,” kata dia dalam Diskusi Katadata Forum Pasca Debat Keempat Pilpres 2024-2029, Kamis (25/1/2024).
1. Penambangan akan dilakukan secara terukurilustrasi tambang batu bara
Dradjad menekankan perlunya menghemat penggunaan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui seperti tambang, mineral, dan batu bara. Dia menilai izin ekstraksi sumber daya tersebut tidak boleh diberikan secara sembarangan.
Sebaliknya, Dradjad menyarankan menghitung dengan cermat kapasitas ekstraksi dan menggunakan surplus yang dihasilkan untuk diinvestasikan kembali pada tiga aspek kunci, yakni pendidikan, kesehatan, serta inovasi dan teknologi.
“Jadi tidak boleh izinnya lepas begitu saja, harus dihitung betul kapasitasnya, dan kemudian surplus yang diperoleh dari peningkatan nilai tambah itu, itu harus kita reinvestasikan kepada tiga hal penting,” sebutnya.
Dengan cara itu, dia berharap dapat mencapai pembangunan berkelanjutan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan teknologi di Indonesia
2. Kota bekas tambang akan disulap seperti Singapura
Dradjad menjelaskan visi-misi dari Prabowo-Gibran mencakup peningkatan dana riset, dengan target anggaran sebesar 1,5 persen. Hal itu dilakukan untuk mengatasi keterbatasan teknologi di Indonesia.
Pihaknya menyadari keberhasilan masa depan negara tergantung pada penguasaan teknologi, dan jika Indonesia tidak mampu menguasai teknologi, maka akan terus bergantung pada pihak lain.
Dengan meningkatkan sektor pendidikan, kesehatan, inovasi dan teknologi, pihaknya berharap bahwa ketika sumber daya yang tak dapat diperbaharui seperti tambang habis, kota-kota tersebut dapat tetap berkembang melalui ekonomi berbasis kecerdasan (brain base economy).
Dia mengacu pada model ekonomi Singapura yang sukses meski memiliki keterbatasan sumber daya alam. Singapura dinilai mampu unggul melalui pemberdayaan sumber daya manusia dan inovasi.
“Jadi, kita pengin membuat Singapura-Singapura kecil dari surplus yang kita peroleh dari renewable tadi, brain base economy,” tambahnya
3. Prabowo-Gibran tak akan terburu-buru hentikan pemanfaatan energi fosil
Prabowo-Gibran juga memberikan penekanan untuk melakukan hilirisasi pada minyak bumi dan batu bara dengan alasan adanya transisi ke Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk mengurangi dampak perubahan iklim.
Penting untuk melakukan hilirisasi pada minyak bumi dan batu bara secara bertahap karena meskipun ada upaya untuk mengurangi penggunaan energi fosil, tidak mungkin menghentikannya secara tiba-tiba.
Dradjad menyarankan pengurangan secara gradual dalam penggunaan energi fosil, sambil mengembangkan energi alternatif. Itu dilakukan sebagai bagian dari mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim.
“Minyak bumi dan batu bara itu perlu kita lakukan hilirisasi. Karena apa? karena ada keniscayaan transisi ke EBT. Alasan utamanya adalah untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Tapi kita juga harus realistis, nggak mungkin menghapus pemanfaatan minyak dan batu bara dalam waktu singkat,” tambahnya.
- Hits: 252