PAN Sudah Siapkan Calon Pendamping Prabowo di Pilpres 2029, Ini Pertimbangannya
Tayang: Senin, 21 April 2025 11:11 WITA | Diperbarui: Senin, 21 April 2025 14:53 WITA
Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM - Partai Amanat Nasional (PAN) mengisyaratkan Prabowo Subianto tinggalkan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2029.
Bahkan PAN sudah menyiapkan sosok calon pengganti Gibran putra Jokowi di Pilpres 2029.
Ketua Dewan Pakar PAN, Dradjad Wibowo membocorkan sosok paling cocok dampingi Prabowo.
Dradjad Wibowo mengatakan, Ketua Umum Zulkifli Hasan atau Zulhas dianggap layak sebagai calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2029.
Menurut Dradjad, untuk calon presiden atau capres, PAN sudah memutuskan untuk mengusung Prabowo Subianto.
"Untuk capres, calonnya Pak Prabowo. Menjadi keempat kalinya nanti bagi PAN mengusung beliau," kata Dradjad saat dikonfirmasi, Senin (21/4/2025).
Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) ini menilai, wajar apabila semua partai politik atau parpol berusaha mengusung kadernya sendiri sebagai cawapres.
"Soal jadi tidaknya, tentu tergantung kesepakatan antara capres dan parpol koalisi," ujar Dradjad.
Bagi Dradjad, Zulhas menyampaikan sinyal PAN mengusung kader sendiri sebagai cawapres di 2029 menunjukkan partai tersebut selalu terdepan.
"Kalau Ketum Bang Zulhas menyampaikannya sekarang, jauh lebih dulu dari teman-teman parpol lain, itu karena PAN memang selalu terdePAN," ucapnya.
Dia menjelaskan, dari internal PAN, nama Zulhas layak dipertimbangkan untuk diusung sebagai cawapres Prabowo.
"Untuk dari internal, yang paling layak diusung adalah Ketum Bang Zulhas. Rekam jejak kepemimpinannya lengkap. Memimpin PAN tiga periode, menteri dua kali, Menko sekali, Ketua MPR, Wakil Ketua MPR, belum lagi di organisasi seperti ICMI, dan lain-lain," tuturnya.
Dradjad meyakini Menteri Koordinator Bidang Pangan itu memiliki posisi tawar yang kuat sebagai cawapres.
"Dalam posisi PAN yang sekarang saja, Ketum Bang Zulhas sudah diperhitungkan sebagai salah satu kandidat. Apalagi jika PAN berhasil menjadi partai empat besar. Tentu Bang Zulhas akan menjadi salah satu kandidat cawapres terkuat nanti," tegasnya.
Meski demikian, dia menambahkan bahwa kandidat internal dan eksternal lain juga tetap dipertimbangkan.
Profil Zulkifli Hasan
Dikutip dari laman kemendag.go.id, Zulkifli Hasan lahir di Lampung pada 17 Mei 1962.
Zulhas di masa muda sempat menjadi PNS, namun akhirnya memutuskan untuk beralih profesi menjadi pengusaha dan memulai bisnisnya sendiri hingga berhasil memimpin beberapa perusahaan di sektor ritel.
Saat meniti kariernya di dunia politik, Zulhas tidak meninggalkan minat kewirausahaannya.
Minatnya ditunjukkan saat ia menjabat sebagai Ketua Dewan Tani dan Nelayan Provinsi Lampung, wakil ketua Paguyuban Sai Lampung, dan memprakarsai Serikat Pemuda Lampung.
Selain itu, Zulhas juga aktif di Muhammadiyah.
Pada tahun 2000 - 2005, Zulhas menjadi ketua Institut Buruh dan Nelayan Muhammadiyah.
Sebelum memimpin partai, Zulhas pernah menjabat sebagai Sekjen PAN pada 2005-2010.
Zulhas juga pernah menjadi anggota DPR periode 2005-2009 di Komisi VI DPR yang membidangi industri, investasi, dan persaingan usaha.
Pada 2009 - 2014, Zulhas juga sempat menjabat sebagai Menteri Kehutanan di bawah Kabinet Indonesia Bersatu II.
Saat menjabat sebagai Menteri Kehutanan, ia memprakarsai Gerakan Penanaman Satu Miliar Pohon.
Gerakan itu melibatkan seluruh lapisan masyarakat, termasuk korporasi, masyarakat adat, pemerintah, dan kekuatan militer kita.
Zulkifli Hasan juga dikenal sebagai dalang Moratorium Penerbitan Izin Pemanfaatan Hutan.
Kebijakan moratorium dicanangkan mampu menyelamatkan jutaan hektar lahan di seluruh Indonesia.
Zulkifli Hasan juga pernah menjabat sebagai ketua MPR-RI periode 2014-2019.
Dikutip dari setkab.go.id, Zulkifli Hasan terpilih sebagai Ketua MPR periode 2014-2019 dalam rapat paripurna MPR-RI yang dipimpin oleh pimpinan sementara Maimanah Umar dan Ade Rizki Pratama, pada Rabu (8/10/2014) pukul 04.20 WIB.
Saat itu, Zulkifli Hasan tergabung dalam paket B diusung oleh partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP).
Partai yang tergabung dalam KMP yaitu Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Demokrat, PAN, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Dalam voting, Paket B memperoleh dukungan 347 suara mengungguli Paket A yang yang diusung oleh Koalisi Indonesia Hebat (KIH) memperoleh 330 suara, sedang 1 suara lagi abstain.
Sekira pukul 05.25 WIB, Ketua Mahkamah Agung (MA) M. Hatta Ali mengambil sumpah Zulkifli Hasan sebagai Ketua MPR-RI periode 2014-2019 didampingi oleh Wakil Ketua Mahyudin, EE. Mangindaa, Hidayat Nur Wahid, dan Osman Sapta Odang.
Kemudian pada 2019 - 2022, Zulhas menjabat sebagai Wakil Ketua MPR.
Setelahnya, Zulkifli Hasan diangkat sebagai Menteri Perdagangan Republik Indonesia pada tanggal 15 Juni 2022 oleh Presiden Joko Widodo.
Dari segi pendidikan, Zulkifli Hasan menempuh pendidikan Ekonomi di Universitas Krisnadwipayana pada tahun 1996.
Pada tahun 2003, Ia lulus dari PPM School of Management dengan gelar Magister Manajemen.
Zulkifli Hasan juga menerima dua gelar doktor kehormatan bergengsi (Honoris Causa) di bidang Administrasi Publik dari Korean Sejong University dan Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) dari Universitas Negeri Semarang.
Zulkifli Hasan menyukai olahraga, termasuk lari, tenis, dan ping-pong.
Selain itu, Zulkifli juga memegang sabuk hitam Kyokushin dan merupakan praktisi Tarung Derajat, seni bela diri campuran kontak seluruh tubuh Indonesia.
Ringkasan Karier
- Presiden Direktur PT Batin Eka Perkasa (1988)
- Presiden Direktur PT Sarana Bina Insani (1999)
- Komisaris Utama PT Hudayasafari Travel (2000)
- Presiden Direktur PT Panamas Mitra Inti Lestari
- Ketua Departemen Logistik PAN
- Ketua Lembaga Buruh Tani & Nelayan PAN
- Wakil Ketua Komite tetap pemberdayaan KADINDA DKI
- Pelindung Yayasan AL Husna Jakarta
- Presiden Direktur PT Panamas Mitra Inti Lestari
- Ketua Fraksi PAN DPR RI periode 2004 – 2009
- Sekretaris Jenderal PAN, 2005-2010
- Menteri Kehutanan, 2009-2014
- Ketua MPR RI, 2014-2019
- Ketua Umum DPP PAN, 2015-2020. (*)
- Hits: 150
PAN Sebut Zulhas Layak Jadi Cawapres Pendamping Prabowo di Pilpres 2029, Ungkap Alasannya
Tayang: Senin, 21 April 2025 09:51 WIB
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pakar Partai Amanat Nasional (PAN), Dradjad Wibowo mengatakan, Ketua Umum Zulkifli Hasan atau Zulhas dianggap layak sebagai calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2029.
Menurut Dradjad, untuk calon presiden atau capres, PAN sudah memutuskan untuk mengusung Prabowo Subianto.
"Untuk capres, calonnya Pak Prabowo. Menjadi keempat kalinya nanti bagi PAN mengusung beliau," kata Dradjad saat dikonfirmasi, Senin (21/4/2025).
Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) ini menilai, wajar apabila semua partai politik atau parpol berusaha mengusung kadernya sendiri sebagai cawapres.
"Soal jadi tidaknya, tentu tergantung kesepakatan antara capres dan parpol koalisi," ujar Dradjad.
Bagi Dradjad, Zulhas menyampaikan sinyal PAN mengusung kader sendiri sebagai cawapres di 2029 menunjukkan partai tersebut selalu terdepan.
"Kalau Ketum Bang Zulhas menyampaikannya sekarang, jauh lebih dulu dari teman-teman parpol lain, itu karena PAN memang selalu terdePAN," ucapnya.
Dia menjelaskan, dari internal PAN, nama Zulhas layak dipertimbangkan untuk diusung sebagai cawapres Prabowo.
"Untuk dari internal, yang paling layak diusung adalah Ketum Bang Zulhas. Rekam jejak kepemimpinannya lengkap. Memimpin PAN tiga periode, menteri dua kali, Menko sekali, Ketua MPR, Wakil Ketua MPR, belum lagi di organisasi seperti ICMI, dan lain-lain," tuturnya.
Dradjad meyakini Menteri Koordinator Bidang Pangan itu memiliki posisi tawar yang kuat sebagai cawapres.
"Dalam posisi PAN yang sekarang saja, Ketum Bang Zulhas sudah diperhitungkan sebagai salah satu kandidat. Apalagi jika PAN berhasil menjadi partai empat besar. Tentu Bang Zulhas akan menjadi salah satu kandidat cawapres terkuat nanti," tegasnya.
Meski demikian, dia menambahkan bahwa kandidat internal dan eksternal lain juga tetap dipertimbangkan.
- Hits: 152
PAN Siap Usung Prabowo di Pilpres 2029, Gibran Cawapres Dipertimbangkan
Tayang: Senin, 21 April 2025 12:23 WIB
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pakar Partai Amanat Nasional (PAN), Dradjad Wibowo mengatakan, pihaknya mempertimbangkan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden atau cawapres di Pilpres 2029.
Dradjad menegaskan, untuk calon presiden atau capres, PAN sudah memutuskan untuk mengusung Prabowo Subianto.
"Untuk capres, calonnya Pak Prabowo. Menjadi keempat kalinya nanti bagi PAN mengusung beliau," kata Dradjad saat dikonfirmasi, Senin (21/4/2025).
Menurutnya, wajar apabila setiap partai politik atau parpol berusaha untuk mengusung kadernya sendiri.
Namun Dradjad menjelaskan bahwa semuanya tergantung kesepakatan bersama parpol koalisi.
Selain kader internal, PAN juga membuka peluang bagi sosok eksternal untuk diusung sebagai cawapres.
"PAN terbuka untuk calon dari eksternal. Jika dari eksternal, Wapres Gibran sangat dipertimbangkan," ujar Dradjad.
Untuk internal, kata Dradjad, Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan atau Zulhas dinilai paling layak diusung.
Sebab, Zulhas memiliki banyak pengalaman, yakni memimpin PAN selama tiga periode, dua kali menjadi menteri, sekali jadi Menko, Ketua MPR, Wakil Ketua MPR, dan berbagai pengalaman lainnya.
"Dalam posisi PAN yang sekarang saja, Ketum Bang Zulhas sudah diperhitungkan sebagai salah satu kandidat. Apalagi jika PAN berhasil menjadi partai empat besar. Tentu Bang Zulhas akan menjadi salah satu kandidat cawapres terkuat nanti," tegasnya.
- Hits: 141
Pertemuan Megawati-Prabowo, PAN Tak Masalah Jika PDIP Gabung Pemerintah
PAN menyambut baik pertemuan Prabowo dan Megawati. Soal PDIP bergabung ke koalisi pemerintahan setelah pertemuan itu, PAN serahkan ke Presiden.
8 April 2025 | 22.39 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pakar Partai Amanat Nasional atau PAN Drajad Wibowo menyambut baik pertemuan Presiden Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada Ahad malam, 7 April 2025.
Menurut Drajad, silaturahmi antarpemimpin bangsa ini bagus. Apalagi antara Presiden yang sedang menjabat dengan mantan Presiden. Drajad mengatakan tidak mempermasalahkan seandainya PDIP akhirnya bergabung ke pemerintahan.
“Tidak masalah sama sekali. Ahlan wa sahlan. Hubungan PAN dengan PDIP sangat baik,” ujar Drajad kepada Tempo, 8 April 2025.
Saat ditanya potensi PDIP bergabung usai pertemuan tersebut, Wakil Ketua Umum PAN Eddy Soeparno enggan berandai-andai. Jika demikian, Eddy mengatakan PAN tentu menyambut baik PDIP berlabuh ke pemerintahan. Sebab, ucap Eddy, Prabowo membutuhkan semua kekuatan partai politik untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen.
“Banyak yang ikut berkontribusi tentu itu akan meyakinkan kita untuk mencapai target yang memang sudah dicanangkan. Jadi bagi kami, PAN, hal itu merupakan hal yang positif saja. Namun kembali lagi semua tergantung kepada Presiden,” kata Eddy saat dihubungi Tempo.
Adapun Sekretaris Jenderal PAN Eko Hendro Purnomo mengatakan pertemuan Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri membawa pesan positif kepada publik.
Eko mengatakan PAN mendukung pertemuan tersebut karena menunjukkan kepada masyarakat bahwa elite politik menjaga komunikasi baik sekaligus memperlihatkan komitmen bersama untuk menempatkan kepentingan negara di atas segalanya.
“Kami percaya, membangun ruang komunikasi yang positif antarpemimpin nasional adalah fondasi penting untuk menjaga stabilitas politik, memperkuat persatuan, dan membawa Indonesia ke arah yang lebih maju,” kata Eko kepada Tempo, 8 April 2025.
Ia melihat Prabowo dan Megawati merupakan dua tokoh besar yang memiliki rekam jejak panjang dalam perpolitikan nasional. Keduanya, kata Eko, pernah sama-sama berada dalam kontestasi pemilihan presiden. Bahkan, ucap Eko, pernah berada di posisi yang saling berhadapan.
“Tapi di luar itu semua, mereka sama-sama tokoh yang punya visi besar untuk bangsa ini. Secara ideologis, keduanya juga sama-sama memperjuangkan kepentingan rakyat,” ujarnya. “Pertemuan ini tentu membawa harapan besar bahwa akan ada sinergi positif ke depan dalam menyikapi berbagai agenda kebangsaan.”
Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengkonfirmasi pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada Senin, 7 April 2025.
Dasco mengatakan persamuhan dilakukan di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, dalam rangka silaturahmi Hari Raya Idul Fitri.
“Selama ini kan antara Pak Prabowo dan Bu Megawati memang hubungan baik-baik saja dan bersahabat. Sehingga pertemuan semalam (7 April 2025) adalah pertemuan kekeluargaan, keakraban, dan hangat,” kata Dasco di Kompleks Parlemen DPR RI di Senayan, Jakarta, 8 April 2025.
Foto pertemuan kedua tokoh nasional itu juga diunggah oleh akun Instagram Dasco, @sufmi_dasco, pada pukul 20.19 WIB. Dalam foto tersebut, terlihat Megawati dan Prabowo duduk di sofa. Megawati mengenakan kemeja hitam bercorak bunga mawar merah muda. Sedangkan Prabowo mengenakan kemeja safari warna gading.
“7-4-2025, Alhamdulillah.. Merajut Kebersamaan Untuk Indonesia Kita,” tulis Prabowo dalam unggahan Instagram-nya.
Ervana Trikarinaputri berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
- Hits: 151
Koalisi Permanen, Dradjad: Tiga Kali Pipres PAN Selalu Bersama Prabowo
Prabowo bersedia maju lagi dengan syarat kepemimpinan pertamanya sukses.
Ahad 16 Feb 2025 14:49 WIB
Red: Joko Sadewo
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Dewan Pakar Partai Amanat Nasional (PAN), Dradjad Wibowo, mengatakan, menjadi bagian koalisi pendukun Prabowo Subianto bukanlah hal baru. Sudah tiga kali pemilu presiden, PAN selalu bersama Prabowo dan Gerindra.
Hal ini disampaikan Dradjad Wibowo menanggapi wacana koalisi permanen untuk mendukung pemerintahan Presiden Prabowo. “Bagi PAN hal tersebut bukan sesuatu yang baru. PAN sudah tiga kali pilpres berturut-turut berkoalisi dengan Gerindra mendukung Presiden Prabowo,” kata Dradjad, Ahad (16/2/2025)
Dalam sejarahnya, kata Dradjad, di parpol parlemen, hanya PAN yang seperti itu. “Teman-teman yang lain on dan off dukungannya. Jadi PAN secara de facto sudah permanen,” ungkap ekonom INDEF tersebut.
Sebelumnya, Prabowo menyatakan hanya bersedia maju pilpres lagi jika berhasil memimpin Indonesia dalam periode pertama. Jika gagal, Prabowo malu untuk maju lagi. “Artinya beliau menginginkan rakyat mendapatkan pemimpin yang terbaik. Pak Prabowo yang saya kenal cukup lama memang prajurit sejati yang selalu bersikap ksatria seperti itu,” ungkap Dradjad.
- Hits: 199
Subcategories
More Articles …
Page 2 of 82